Makassar, SULSELNEWS.id – Aliansi Masyarakat BTP Menggugat kembali melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan pada Selasa (25/07/2023).
Demonstrasi tersebut merupakan lanjutan dari aksi-aksi sebelumnya terkait dengan sistem PPDB online di Sulsel yang dinilai memiliki banyak kecacatan dan terindikasi dimanipulasi.
Pantauan dari lokasi aksi memperlihatkan puluhan orang tua yang tergabung dalam aliansi membentangkan spanduk dengan tuntutan agar Kepala Dinas Pendidikan Sulsel dan Kepala Sekolah SMAN 21 Makassar dicopot dari jabatannya.
“Pelaksanaan PPDB online di Sulsel sangat banyak masalah yang terjadi yang kemudian di akui sendiri oleh Kadisdik tapi sampai saat ini justru Kadisdik tidak mampu menyelesaikan polemik dan terkesan sembunyi tangan” ucap salah satu orator dalam aksinya.
Selain itu, dari hasil investigasi ditemukan pula jika Kejaksaan Tinggi menemukan kejanggalan penggunaan dana sebesar 2 Miliar dalam proses PPDB di Sulsel.
“SMAN 21 Makassar hanya sampel kecil dari persoalan PPDB yang terjadi di Sulsel, bahkan dugaan penyalahgunaan anggaran 2 M juga harus menjadi perhatian utama untuk dapat diusut tuntas” jelasnya.
Salah satu orang tua yang anaknya kemudian gagal bersekolah di SMAN 21 Makassar juga turut merasa sedih dengan adanya dugaan permainan pada proses PPDB tersebut.
“Kami mauji anakta dapat sekolah, tapi tidak tau mau mencari solusi dimana, Kepala Dinas tidak bisa ditemui, pihak Dinas Pendidikan hanya melempar ke sekolah, tapi Kepala Sekolah pun tidak pernah memberikan ruang untuk kami dapat mencari jalan keluarnya” ucapnya.
Dari semua persoalan tersebut tambahnya ia hanya berharap agar Gubernur Sulsel dapat memberikan solusi jika Kadisdik Sulsel masih tutup mata terkait dengan nasib pendidikan dari anak-anak mereka.
“Masa mauki liat ananak tidak sekolah kodong dengan kondisi banyak kami temukan anak lain yang masuk dengan jalur yang tidak normal, misalnya mendompleng Kartu keluarga yang letak rumahnya di dekat sekolah” jelasnya.