Pasangkayu, SULSELNEWS.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia secara resmi mengumumkan hasil rekapitulasi Pemilu 2024. Menurut UU Pemilu, KPU wajib menetapkan hasil pemilu nasional dalam waktu 35 hari setelah pencoblosan. Setelah melalui proses yang panjang dan teliti, tahapan rekapitulasi suara akhirnya selesai.
Hasil rekapitulasi tersebut akan merangkum semua jenis pemilu, mulai dari hasil Pileg DPRD kabupaten/kota, Pileg DPRD provinsi, Pileg DPD RI, Pileg DPR RI, hingga hasil Pilpres.
Keputusan KPU tentang penetapan hasil pemilu secara nasional juga akan menjadi dasar bagi peserta pemilu ‘yang merasa tidak puas’ untuk mengajukan gugatan sengketa hasil pemilihan umum (PHPU) kepada Mahkamah Konstitusi.
Bagi Robin Chandra Hidayat atau pemuda yang akrab disapa RCH, Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 ini memberi tantangan berkesan. Sistem pemilu yang sudah dilalui – menurut RCH – membuat para calon anggota legislatif (caleg) harus turun ke lapangan mengenal dan berdiskusi langsung dengan masyarakat.
“Pemilu dengan kondisi saat ini, populer saja tidak cukup. Seperti di dapil saya, Pasangkayu III yang meliputi Kecamatan Sarudu, Dapurang dan Duripoku atau disingkat Dapil SARDADU. Terhitung ada banyak nama tokoh besar atau orang populer (terkenal) yang ikut pemilu untuk memperebutkan 5 kursi yang ada. Mulai dari anak bupati, anak mantan bupati (anak wakil bupati), petahana, pengusaha, hingga tokoh-tokoh populer lainnya. Kalau bicara popularitas, ya semua terkenal luar biasa,” ujar peraih gelar Sarjana Hukum Tata Negara dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini.
Pasangkayu III (SARDADU) disebut sebagai dapil (daerah pemilihan) neraka pada Pemilu 2024 karena menjadi wilayah kompetisi antarpartai dan antarcaleg dengan nama-nama besar. Masing-masing berusaha meraih kepercayaan masyarakat dengan berbagai cara. Salah satunya banyak yang sudah lama memasang baliho di berbagai sudut ‘Dapil Sardadu’, mulai dari penantang sampai petahana, namun akhirnya belum berhasil.
RCH mengatakan bahwa masyarakat sekarang sudah mulai mempertimbangkan kualitas calon wakilnya di DPRD Kabupaten Pasangkayu. Oleh karena itu, bersama tim pemenangan, seluruh kader, dan simpatisan Partai NasDem, alumnus Pondok Pesantren DDI Mangkoso tersebut bekerja keras melakukan kampanye keliling daerah selama +1,5 tahun penuh dan tidak putus.