Menanti Gubernur Sulawesi Selatan

Penulis: Ismail Suardi Wekke (Direktur Ahmad Amiruddin Fellowship)

SULSELNEWS.id – Penetapan hasil pemilu telah dilaksanakan KPU RI. Senyampang menanti hasil gugatan ke Mahkamah Konstitusi, telah terbayang siapa partai yang akan menempatkan kadernya di kursi DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.

Jikalau menyimak pada laman Pemilu 2024 yang dikelola KPU RI, maka Partai Nasdem akan menjadi ketua DPRD Sulsel. Selanjutnya, diikuti dengan Golkar, Gerindra, PPP, dan Demokrat. Tentu saja, kita menanti tahapan berikutnya berupa penetapan kursi sampai pada pelantikan.

Seorang kawan yang menempati posisi ketua fraksi DPRD di salah satu provinsi kawasan Timur Indonesia berkelakar bahwa Indonesia itu ukuran sahnya sebuah jabatan terletak pada pelantikan. Kalaulah sudah terpilih tetapi belum pelantikan, maka belum dapat bekerja.

Untuk itu, soal anggota DPRD dan juga ketuanya, kita nantikan sampai pelantikan. Setidaknya terbayang bahwa partai seperti Nasdem dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dengan menggunakan golden ticket. Tanpa berkoalisi dengan partai lain, Nasdem dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Sehingga menarik untuk menantikan siapa gubernur-wakil gubernur pilihan Nasdem.

Kita berpindah pada pembahasan lain yaitu bukan soal sosok gubernur. Melainkan apa yang perlu dilakukan untuk Sulawesi Selatan. Letak geografis dan sosial Sulawesi Selatan menjadi strategis. Akan menjadi tindakan mubazir kalau tidak mendayagunakan potensi yang ada.

Termasuk perlunya kemampuan daerah di Sulsel untuk berkolaborasi. Tidak lagi bekerja sendiri dan bahkan apa yang dikerjakannya tidak memiliki konektivitas dengan daerah lainnya. Untuk itu, perlu dibangun agenda bersama sehingga bisa menjadi program yang dijalankan terprogram, serentak, dan berkelanjutan. Siapapun nanti gubernur pada periode berikutnya, tidak lagi perlu memulai dari awal. Tetapi justru meneruskan apa yang sudah dilaksanakan periode sebelumnya.

Kita beruntung dalam periode kepemimpinan Gubernur Andalang Sulsel 1998-2023 ada yang terlihat. Dimana konektivitas antar kabupaten berupa jalan, kini menjadi fasilitas menghubunkan antar daerah, seperti Bulukumba-Sinjai, Soppeng-Sidrap, Bone-Wajo, dan Barru-Soppeng. Kesemuanya menjadi modal dalam menunjang mobilitas di seentaro Sulsel. Sehingga bonusnya, dapat mengerakkn aktivitas wisata, dan pergerakan barang yang semakin murah.

Sebelum lebih jauh, kita diskusikan juga terkait dengan pengalaman Sulsel ketika dipimpin Ahmad Amiruddin. Saat itu Sulsel dibangun dengan strategi Trilogi Pembangunan berupa Perubahan Pola Pikir, Pengwilayahan Komoditas, dan Petik-olah-jual. Sehingga apa yang dilaksanakan hampir 10 tahun, membuahkan hasil ketika krisis ekonomi melanda Indonesia di tahun 1998-1999.

Warisan Ahmad Amiruddin ini (Wekke, 2024) dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menyusun langkah ke depan. Apalagi dengan hadirnya Bappelitbangda yang menyatukan antara perencanaan dan penelitian untuk pengembangan. Kerja-kerja sektoral dapat diatasi melalui koordinasi badan ini. Sekaligus memberikan kesempatan kepada setiap daerah untuk tetap mengatasi masalah dan memacu keunggulan masing-masing.

Seperti saat ini, jika Pj. Gubernur Sulsel mencanangkan penanaman pisang. Itu sebuah pilihan yang strategis. Dimana pisang menjadi komoditas ekspor. Namun bukan soal ekspor saja, semua pelaksanaan tradisi “keagamaan” masyarakat Sulsel senantiasa diiringi dengan pisang. Sehingga program intensifikasi menanam pisang dapat menjadi gerakan terpadu. Selain potensi ekspor, tak kalah pentingnya memenuhi kebutuhan internal Sulsel.

Satu hal lagi, terdapat lima pertanyaan untuk Sulsel sekaligus rencana aksi yang mengikutinya (Wekke, 2019). Sehingga keterpaduan pembangunan dapat diwujudkan. Bagian yang terpenting adalah melihat Sulsel sebagai sebuah entitas yang satu dengan kawasan timur Indonesia. Maka, memacu pembangunnannya tidak dapat dilepaskan dari posisi strategis sebagai hub kawasan timut Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *