Makassar, SULSELNEWS.id – Aktivis Pemuda Sinjai yang juga aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya, Ahmad Muzawir desak Kejati Sulsel untuk turun dan mengambil alih kasus dugaan korupsi pekerjaan paket jalan hotmix tahun 2023 di Sinjai.
Menurutnya, hal tersebut harus ditangani serius oleh kejaksaan karena merupakan dugaan kejahatan luar biasa yang di lakukan ketika mengerjakan jalan Hotmix Paket II, Jalan Banoa yang bergabung dengan ruas jalan Bonto-Lappadata, ruas jalan Gareccing-Dada, ruas jalan Lingkar Banoa, ruas jalan Serre-Caboro, ruas jalan Topangka-Amessing.
“Jalan itu adalah fasilitas umum dan utama dalam pembangunan ekonomi untuk masyarakat, namun apa jadinya jika hanya dijadikan ladang keuntungan pribadi untuk beberapa oknum” ungkapnya.
Diketahui sendiri paket tersebut senilai Rp.25.338.198.533 dengan menggunakan DAK tahun 2023 dikerjakan oleh Rekanan (Kontraktor) Pelaksana PT Catur Jaya Prima Sejahtera dengan waktu pelaksana 180 hari kalender (5 Juni S/d 31 Desember 2023).
Paket tersebut sendiri adalah pekerjaan dari dinas PUPR Kabupaten Sinjai dengan rekanan kontraktor tersebut yang kemudian diduga hasil pekerjaannya kurang berkualitas dan telah mengalami kerusakan padahal baru digunakan beberapa bulan.
“Menurut saya tak cukup di tangani di Kabupaten, kami rasa kasus tersebut pantas untuk dilakukan pemeriksaan di tingkat Kejaksaan Tinggi Sulsel” ujarnya.
Olehnya itu, ia dan pemuda Sinjai lainnya berencana untuk melakukan aksi besar-besaran di Kejati Sulsel dan melaporkan Hal tersebut untuk mendapatkan perhatian khusus dari APH.