Berita  

Antisipasi Kerugian Negara, Badko HMI Sulsel Desak Polda Selidiki Proyek Pengendalian Banjir di Wajo

Wajo, SULSELNEWS.id – Salah satu paket pekerjaan strategis yang menelan anggaran cukup fantastis dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan. Namun sungguh diisayangkan jika dalam pekerjaan paket proyek pengendalian banjir sungai walennae – cenranae kabupaten Wajo, yang dikerjakan oleh CV. HANA dengan no kontrak : HK.02.01/Au7.3/SPK/VII/01 TGL 07 JULI 2025 dan targetkan selesai rampung pada 19 Desember 2025 nanti, dikerja asal asalan tau tak sesuai dengan kwalitas mutu dan spesifikasi pekerjaan sesuai kontrak.

Hal itu mendapat sorotan keras dari Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Regional, Viery Heriansyah.

Pasalnya  proyek milik Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jenneberang (BBWSPJ) dianggarkan sebesar 7.474.493.000,- bersumber dari APBN yang berada di desa Benteng Lompoe, kecamatan Sabbangparu, kabupaten Wajo ditemukan sejumlah kejanggalan yang diindikasi Tidka sesuai dengan RAB kontrak pekerjaan.

Dari hasil pantauan di lokasi material yang di gunakan atau yang terpasang banyak diduga menyalahi spek yang tertuang dalam RAB, seperti kualitas mutu material batu yang digunakan, bahkan diduga material tersebut hasil dari tambang tak berijin resmi secara lengkap sesuai aturan dan prosedur. 

Bukan hanya itu penggunaan dalam pemasangan batu tersebut banyak yang berongga dan menggunakan campuran semen dan pasir yang diduga kurang sesuai mutu kualitas serta ukuran baru banyak yang tak sesuai spesifikasi ukuran.

“Hal ini tentunya bisa berdampak pada hasil pekerjaan yang menyebabkan kualitas mutu yang kurang sehingga berpotensi cepat rusak dan tidak mampu bertahan lama, apalagi ini merupakan proyek untuk pengendalian banjir yang tentunya harus kuat untuk menopang arus air” ujar Viery.

Ia mendorong agar Polda Sulsel dapat melakukan penyelidikan terkait hal tersebut untuk mencegah hal hal atau menimbulkan adanya kerugian negara yang terjadi, apalagi ini menggunakan anggaran besar dan merupakan suatu proyek yang diharapkan warga masyarakat sekitar bisa memberikan dampak positif nantinya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wajo pada umumnya, utamanya para petani.

Ia menyatakan jika hasil dari penglihatan kasat mata dalam proses pekerjaan tersebut, dimana seharusnya ukuran batu yang digunakan 100 – 200 kg, namun nyatanya masih banyak yang tidak mencapai ukuran tersebut.

Ia menyayangkan jika proyek yang menelan anggaran millyaran rupiah tersebut di kerjakan asal bapak senang atau asal jadi tanpa memikirkan mutu kualitas jangka panjang demi kepentingan masyarakat umum 

“Kami berharap PPK dan konsultan pengawas mengawasi dengan ketat proyek tersebut agar tidak terjadi seperti kejadian 2 tahun lalu di desa Ujungpero Kecamatan Sabbangparu tang boleh dikata cepat rusak,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *