Berita  

Legislator Makassar Saharuddin Said Dorong Lahirnya Generasi Peduli Sampah

Makassar, SULSELNEWS.id – Anggota DPRD Kota Makassar Saharuddin Said menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2011, tentang Pengelolaan Sampah di Hotel Royal Bay, Kota Makassar, Sabtu (11/11/2023). Sosialisasi menghadirkan 2 narasumber, yaitu Rusmayani Madjid (Asisten II Pemerintah Kota Makassar) dan Suwandi (Kabid Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar).

Saharuddin Said mengatakan sosialisasi perda pengelolaan sampah ini sengaja diangkat, karena begitu banyak manfaat jika sampah dapat dikelola dengan baik.

“Tentunya selain bernilai ekonomi, sampah juga aman bagi lingkungan jika warga dapat mengelolanya dengan baik dan benar. Serta mendorong lahirnya generasi peduli kebersihan dari diri sendiri,” jelasnya.

Rusmayani Madjid menyampaikan bahwa problematika persampahan menjadi problem nasional bahkan internasional. Apalagi masyarakat yang berada di pulau.

“Karena kita tahu semua di pulau sangat susah mengangkut sampah untuk dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tapi saya yakin warga yang berada di pulau sudah memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah di sembarangan tempat,” ujarnya.

Selain itu, Rusmayani Madjid juga mengingatkan agar warga lebih mempunyai inovasi dan kreativitas untuk mengelola sampah. Menurutnya, sampah bisa bernilai ekonomi.

“Meskipun kita ketahui, persoalan sampah merupakan tanggung jawab pemerintah kota. Namun juga merupakan tanggung jawab kita bersama,” jelasnya.

Lanjut Rusmayani Madjid, Makassar mempunyai pulau-pulau yang sangat cantik dan indah. Ini menjadi potensi menjanjikan buat pariwisata bahari.

“Oleh karena itu, pemerintah kota mengharapkan sekali penangangan sampah di pulau bisa terkendali dengan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Suwandi menyampaikan bahwa sampah merupakan sisa kegiatan dari manusia itu sendiri dan dari alam. Dan sampah terbagi atas dua jenis, yaitu organik dan non organik.

“Bagaimana cara membedakan sampah organik dan non organik? Sampah organik bisa diolah dan bisa dihabiskan oleh bakteri dari sisa makanan atau daun. Sedangkan sampah non organik tidak bisa habis, contohnya plastik,” urainya.

Menurut dia, permasalahan sampah harus diolah secara komprehensif atau secara keselurahan, mulai dari awal hingga akhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *